Allah menciptakan manusia dengan bentuk fisik yang paling sempurna.
Manusia berbeda dibanding makhluk lainnya.
Manusia dianugerahi akal untuk berfikir.
Manusia juga diberi hati untuk membedakan yang baik dan yang buruk.
Karena itu kita harus bersyukur kepada Allah.
Bersyukurlah dengan mengucap Alhamdulillah.
Manusia tidak perlu menghitung nikmat yang telah diberikan Allah.
Karena nikmat Allah begitu banyak sehingga manusia tidak akan mampu menghitungnya. Seperti firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 34:
Artinya : “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.”
Sebagai hamba yang perlu dilakukan adalah bersyukur dan memuji Allah.
Sesungguhnya Allah akan menambahkan nikmatnya kepada orang-orang yang bersyukur.
Sebaliknya ingkar atau kufur nikmat akan membuat kita terkena azab dari Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7 :
“dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Alhamdulillah adalah kalimat tayyibah yang berarti segala puji bagi Allah.
Bacaan lengkapnya adalah Alhamdulillahirabbil’alamin.
Alhamdulillah artinya segala puji bagi Allah tuhan semesta Alam.
Alhamdulillah juga dinamakan bacaan Tahmid atau hamdalah.
Kalimat Alhamdulillah terdiri dari tiga kata Alhamdu, li dan Allah.
Alhamdu yang artinya yang artinya segala puji.
li artinya pengkhususan bagi Allah.
Segala puji-pujian hanya untuk Allah.
Tidak ada yang lain yang berhak mendapatkan pujian itu.
Misalnya, kita memuji arsitek karena telah merancang bangunan yang besar.
Tetapi coba kita pikirkan lagi, dari mana arsitek tersebut mendapatkan ide membuat bangunan tersebut.
Tentunya Allah yang telah memberinya ide.
Oleh sebab itu jika kita dipuji-puji orang, janganlah kita menjadi sombong.
Karena manusia dihadapan Allah sangatlah kecil.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
seperti dalam firmannya :
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
B. Waktu Pengucapan Kalimat Tayyibah Alhamdulillah
Waktu pengucapan Kalimat Tayyibah Alhamdulillah, antara lain :
- Alhamdulillah diucapkan ketika ketika kita memperoleh nikmat dari Allah. Nikmat adalah sesuatu yang menyenangkan. Misalnya kita mendapat hadiah, kabar gembira, kebaikan atau kelebihan rezeki kita harus mengucap Alhamdulillah. Setiap hari kita mendapatkan nikmat Allah. Contohnya nikmat sehat. Ketika kita sembuh dari sakit kita harus bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah.
- Disetiap salat kita juga membaca Alhamdulillah. Yaitu ketika kita membaca surat Al-Fatihah.
- Dalam dzikir sesudah salat kita mengucap Alhamdulillah. Bacaan Alhamdulillah diucapkan sebanyak 33 kali.
- Alhamdulillah juga menjadi bacaan pamungkas usai melakukan pekerjaan. Misalnya setelah belajar dan mengerjakan PR.
- aterhindar dari malapetaka, kita juga mengucapkan Alhamdulillah. Misalnya ketika kita selamat dari bencana gempa dan tsunami.
- Ketika bersin kita juga mengucapkan Alhamdulillah
Alhamdulillah sebaiknya tidak hanya diucapkan dibibir saja.
Tetapi harus diikuti dengan perbuatan yang baik.
Misalnya kita mendapat kelebihan rezeki, kita bersyukur kepada Allah dengan mengucap Alhamdulillah.
Kita juga harus menyedekahkan kelebihan harta kita kepada orang-orang miskin.
Selain itu kita juga wajib mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dengan selalu bersyukur kita akan terhindar dari sifat sombong.
Karena itu Allah selalu memerintahkan hamba-Nya untuk selalu bersyukur kepada Allah.
Seperti dalam firman-Nya dalam surat An-Naml ayat 93 yang berbunyi :
“Dan Katakanlah: “Segala puji bagi Allah…..”
Bersyukur tidak boleh kepada selain Allah.
Karena orang yang memuja selain Allah dinamakan Musyrik.
Kelak akan mendapatkan siksa diakhirat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar