Ayo Membaca!
- MASA REMAJA NABI MUHAMMAD SAW
Masa remaja adalah saat-saat yang sangat penting dalam
pembangunan sifat seseorang. Masa remaja adalah masa peralihan antara masa
anak-anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Sebagai manusia, Nabi Muhammad Saw. juga pernah mengalami masa remaja. Masa
remaja Nabi Muhammad dilalui dalam sebuah lingkungan yang sangat baik. Walaupun
Nabi melewati masa remajanya tanpa didampingi kedua orang tuanya, namun Abu Ṭalib sebagai paman dan adik kandung dari ayahanda, telah mengambil
alih fungsi orang tua dengan sangat baik.Abu Ṭalib
memperlakukan Muhammad dengan penuh kasih sayang melebihi putranya sendiri.
Rasa sayang yang ditampilkan tentu saja bukan sikap sayang yang memanjakan,
tapi yang bersifat mendidik. Bersama pamannya, Nabi hidup dengan sederhana
karena Abu Ṭalib adalah orang yang
sederhana secara materi dan gaya hidup. Kesederhanaan itu membuat Nabi menjadi
sosok yang mudah berempati pada kaum lemah, miskin dan terpinggirkan. Nabi juga
dikenal aktif dalam kehidupan sosial dan dikenal sebagai pekerja keras.Nabi
melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh mereka yang sebaya. Bila tiba
bulan-bulan suci, kadang Nabi tinggal di Makkah dengan keluarga, kadang pergi
bersama mereka ke tempat-tempat yang berdekatan dengan Ukaz, Majinnah dan Żul-Majaz, mendengarkan sajaksajak yang dibawakan oleh
penyair-penyair hebat.
2. PERILAKU NABI MUHAMMAD SAW
Beberapa aktivitas dan perilaku Nabi
dalam kehidupan masa remajanya yang tercatat sejarah antara lain:
1. Perjalanan
Ke Syam. Kaum Quraisy terbiasa bepergian ke Syam (sekarang Suriah) sekali
setiap tahun untuk berdagang. Sebab, hal itu merupakan sumber utama untuk
mendapatkan pekerjaan. Abu Thalib berencana untuk bepergian tanpa mengajak
Muhammad Saw. Namun, atas desakan kemenakannya tersebut, akhirnya sang paman
mengalah dan ini menjadi perjalanan Nabi ke Suriah pada usia 12 tahun. Dalam
perjalanan inilah keduanya bertemu dengan pendeta Nasrani bernama Buhaira yang
melihat tanda-tanda Nabi terakhir pada diri Muhammad Saw. Nabi Muhammad Saw.
sangat bersemangat dan tekun dalam bekerja. Ia belajar cara berdagang dan
melayani pembeli dengan baik. Sikapnya sopan dan ramah, wajah dan paras Nabi
Muahammad Saw.yang tampan dan bersih semakin membuat masyarakat di negeri Syam
tertarik dan simpati kepada Nabi Muhammad Saw. Berdagang bersama pamannya ke
negeri Syam merupakan pengalaman pertama Nabi Muhammad Saw.untuk berdagang.
Selama ini, ia hanya tahu menggembala kambing di gurun pasir. Dengan sifat dan
sikapnya yang baik sangat membantu pekerjaan tersebut.
2. Menjadi penggembala kambing. Nabi Muhammad
Saw. Menggembala kambing milik kerabat dan orang-orang Makkah ke sekeliling
gurun untuk merumput. Gaji yang didapatnya diberikan pada pamannya.
3. Meninggalkan
tradisi buruk. Muhammad Saw. muda menghindari semua perilaku buruk yang menjadi
tradisi di kalangan pemuda seusiannya pada masa itu seperti berjudi, berzina,
meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga beliau
dikenali sebagai As- Ṣadiq
(yang benar) dan Al-Amin (yang dapat dipercaya).
4. Ikut
perang Fijar. Nabi Saw. berpartisipasi dalam perang Fijar. Fijar adalah
peperangan yang terjadi antara keluarga keturunan Kinanah dan Quraisy dengan
keluarga keturunan Qais yang bertujuan untuk memerangi para pendurhaka yang
melanggar kesepakatan. Perang ini terjadi di Nakhlah sebuah tempat yang berada
antara kota Makkah dan Ṭaif.
Saat ini,usiaNabi sekitar antara 14 sampai 15 tahun. Dalam usia yang demikian
muda, maka keikutsertaan Nabi dalam perang Nabi dalam perang Fijar bukanlah
ikut bertempur. Beliau hanya bertugas mengumpulkan panah yang datang dari pihak
musuh ke garis kaum Quraisy.
3. SIFAT-SIFAT NABI MUHAMMAD SAW
Semasa
kecil Nabi Muhammad Saw. memiliki sifat yang jujur. Ia tidak pernah berbohong
kepada orang lain. Dalam berdagang Nabi Muhammad Saw.juga jujur kepada paman
dan pembelinya. Sehingga, pamannya sangat percaya dan banyak mengajarkan
cara-cara berdagang kepada NabiMuhammad Saw.Dengan tekun dan suka rela Nabi
Muhammad Saw. mempelajari sedikit demi sedikit cara berdagang.
Selama
Nabi Muhammad Saw.berdagang bersama pamannya, Nabi Muhammad Saw. banyak
mendapatkan ilmu dalam berniaga. Sifatnya yang jujur dan mulia menjadikan orang
lain percaya dan mengajak untuk bekerja sama dalam berdagang. Salah satu orang
yang simpati adalah Siti Khadijah, seorang saudagar kaya di kota Makkah saat
itu. Khadijah ingin Nabi Muhammad Saw. bekerja padanya dengan menjualkan
barang-barang dagangannya.
Selama
berdagang untuk Khodijah, Nabi Muhammad Saw. Mendapatkan keuntungan yang besar.
Hal ini didapatkan karena selama berdagang ia sangat tekun, jujur, ramah, dan
murah senyum kepada pembeli yang datang.
Nabi
Muhammad Saw. tidak pernah membohongi pembeli. Jika ia melihat ada barang
dagangan yang cacat, maka ia tunjukkan kecacatannya. Jika barang tersebut
berharga murah, maka ia tidak akan menjual dengan harga yang mahal.
Apa
yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. dalam berdagang tidak membuatnya rugi.
Bahkan, ia mendapatkan keuntungan yang besar, sebab cara berdagang yang
dilakukan Nabi Muhammad Saw. banyak orang yang senang dan banyak membeli barang
yang didagangkan sehingga barang yang dijual Nabi Muhammad Saw. tidak tersisa.
Mereka merasa senang karena menjumpai pedagang yang benar-benar jujur. Mereka senang
mendapatkan barang yang baik dan tidak tertipu.
Semenjak
kecil Nabi Muhammad Saw. telah memiliki sifat tabah, sabar, hormat, taat, dan
rajin bekerja. Hal itu tampak ketika beliau menjadi seorang penggembala
kambing.Nabi Muhammad Saw. tidak malu menjalankan pekerjaannya itu untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Terkadang sebagian upahnya diberikan
kepada pamannya, karena keluarga pamannya bukan termasuk yang yang
berkecukupan.
Beliau sangat dicintai
oleh teman-teman sebayanya karena tidak pernah bohong, tidak sombong, maupun
menyakiti orang lain. Sifat-sifat yang dimiliki Nabi Muhammad Saw. inilah yang
harus kita tiru dan kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar